Gak sah di gagas (2)

B: jane enek opo to mas?
A: aku nyesel dek, aku nglanggar janji sing tak gae dewe. .
B: janji opo to mas?
A: aku mbiyen janji ga bakal nglarani atine wong wedok, koyo bapak nglarani atine ibu. . Nanging sak iki kabeh wis tak langgar dewe. .

Fadli.a.a

Ga perlu di gagas (1)

A: dek. .
B: apa mas. . ?
A: gelem gak kowe ngewaki aku?
B: kowe reti kan mas? Aku mesti gelem. . Hla kon ngewak.i opo?
A: kwe reti iki opo?
B: pisau mas, hla ngapa ta mas?
A: nyo, pisau iki tak wehne kwe. .
B: loh, jare kon ngewak.i kowe, ko malah mbo wei pisau ki piye? Jane aku ki mbo kon ngapa?
A: sak iki ewangono aku, tulung pisau kuwi tancepno neng weteng, dada, lan rai ku, ojo mandek sak durunge aku mati. .
A: koe reti ta mas, aku ki tresna mbi koe, nek penjaluk mu kui tak lakoni, podo wae aku mateni awak ku dewe!
A: hla nek kelakuan ku mung marai loro ati mu, luwih apik aku patenono sak iki. . .

Alur. .

Ketika kata-kata menjadi sekedar gersang bagiku, mempengaruhi minat ku yang dahulu menggebu. Banyak sudah waktu yang tlah ku lewati. Bersama bayang-bayamg kehidupan ku tempa hati ku. Membuat sebuar revolusi dalam jalan mencari jejak-jejak yang mungkin tak pernah ku tapaki. .
Dan aku mulai berfikir lagi. . . Fantasi dalam mengharap hayal yang nyata, berwujud harapan. Saat smua sudah berlalu sampai tetes yang terkecil, aku hanya bisa berharap. . Esok akan lebih baik.

Jika semua ini tlah di takdirkan memiliki tujuan, maka carilah dengan hati mu dan ungkapkan. . Rasa cinta mu pada Yang Maha Kuasa. .

Fadli.a.a

versi mobile

silahkan kunjungi versi mobile blog ini di sini http://www.micronovel.co.cc/?m=1

Pergeseran moral

Dahulu pernah datang masa dimana rasa sakit hati yg terbesar bukanlah berasal dari terluka oleh orang lain, akan tetapi berasal dari luka diri sendiri. Luka yg keluar dari rasa takut untuk melukai. . .
Akan tetapi pergeseran zaman telah berkata lain, hilangnya morah manusia menuntunnya untuk saling menyakiti, egois, hanya memikirkan diri sendiri.
Memang di akhir zaman nanti sudah tidak ada lagi kebaikan, akan tetapi, haruskan kita percepat zaman itu datang sekarang?

Ketika itu. .

Ketika kata-kata hanya terasa gersang bagiku, tak ada lagi nyawa dalam
tiap gores penaku. Tumpul sudah hati yang tertuang dalam tiap frase.
Bersama kerasnya perasaan terasah luka.
Besama hari-hari yang berjalan beriringan, lepas sudah imajinasi sakit
dalam mimpi. Aku, tak seperti itu lagi. Aku tak mau mengerti. . Aku
dalam tiap hembus nafas hidupku akan slalu menjadi aku. .

Kisah hati yg mati (1)

Disaat sakit yang terlalu pedih dan berkepanjangan seperti ini, apapun akan aku lakukan untuk menghilangkan rasa sakitnya, termasuk memamtikan hati ku sendiri.
Aku memang dari dulu tumbuh dari derita, dan aku menempa hati ku sendiri dengan rasa sakit selagi berharap ini bisa membuat ku kuat kelak. Tapi apa yang terjadi? Cobaan baru yang lebih besar terus berdatangan. Hingga akhirnya kuputuskan untuk mematikan hati ku sendiri.

Fadli.a.a

Teruskan: Cerita sebuah tawa

Dulu aku anak yang ceria, sangat ceria, tak sedikit yang menganggap lelucon ku lucu, dan aku suka membuat lelucon. Sampai tiba di suatu saat dimana aku menyadari, lelucon ku yg ku anggap lucu dapat melukai hati orang lain, dn seketika itu pula aku menjadi sangat pendiam. Hanya berkata ya atau tidak pada apa-apa yang kiranya patut di jawab.
Dan putaran waktu membawa ku pada kawan" yang menyenangkan. Hingga senyumku mulai terkembang lagi. Tapi 1 masa yang tak mungkin ku lupa. Disaat tawa ku melukai hati mu. .

Nostalgia. .

Sejak sekian lama saya ingin menulis lagi. Namun karena keterbatasan akan banyak hal membuat saya tak bisa mewujudkan nya. .
Post ini sebagai awal nostalgia saya pada dunia blog. Saat saat saya menyadari blog lama saya terlalu sukar di akses, saya memutuskan membuka blog baru. Dan saya ingin memulainya dari awal. . Lagi. .
Post ini dan seterusnya akan saya tulis melalui hp, maka saya namai micro novel karena hanya akan memuat hal2 ringan. . Selamat menikmati