Minggu, 16 Januari 2011

ayah

ini adalah hari dimana aku melihat mu menginyah takdir getir ini sendiri
tanpa sumpah serapah kau nanti esok tak pasti

hari ini kulihat mata lelah mu menatap masa depan
aku tak tau apa yang dapat kuberikan saat itu

kita tau ini cobaan,
tapi rasanya tak sanggup melihat mu menopang beban ini sendirian

maka potonglah tangan ku tuk bantu angkat semua beban ini
ambillah kaki ku agar kau tetap kuat berdiri
sembah bakti ku takkan tergerus jalan lalu yang ternodai
hanya kebahagiaan mu yang slalu ku nanti

mimpi

ada yang berpacu memburu mimpi yang terlampau tinggi
banyak yang hanya mengikuti suara hati yang tak pasti

tapi aku hanya ingin menjadi kosong
melayang bebas lepas tanpa ada arah yang membelenggu
merasakan tiap helai lembut tiupan angin pagi

aku hanya ingun menjadi sunyi
terdiam tak mau bicara
cukup berbincang pada hati yang pilu

aku hanya ingin menjadi malam
tempat kalian memejamkan mata
berharap mimpi terbaik akan datang

dan hidup tak semudah yang ku inginkan
jalan terjal ini tak jua harus ku tempuh
kelok tajam jurang curam menunggu tuk di selesaikan
hati yang tersakiti tak dapat menjadi alasan
hanya doa yang mampu ku ucap


desember, hanya ingin istirahat..
fadli a.a

hanya

aku hanya ingin mempunyai seseorang yang selalu ada di sini,
di tempatku terjatuh dan mulai bangin lagi

aku slalu menghadapinya sendirian
ketakutan, kegelapan, sakit, bahkan mungkin mati
aku hanya mendapati diriku sendiri dalam melaluinya

aku percaya harapan, aku percaya pada doa yang ku panjatkan
dan pitam selalu terukir dalam hati ku

aku tak mampu menolaknya, hanya ingin ubah jadi lebih baik

aku masih menunggu Nya, menunggu nya, menunggu mu
berharap ada yang temani ku di sini


januari, perang, mati, dan luka
fadli a.a

hanya aku

Aku tak pandai menghujat
mencoba bicara dari lidah yang kau potong
Aku takpandai menghina
ungkapkan jata bibir terpecah dua

aku hanya ingin menangis
menikmati kematian bersamaderasnya hujan
Aku hanya ingin sendiri
sembunyi dibalik malam yang sunyi

maka aku tak bisa
pungkiri jalan terukir batu nisan ini

berharap hanya membuatku lemah,
menanti tak sanggup ku erap lagi

dan aku akn tetap menjadi aku, walau bukan aku yang ku mau


desember, abu-abu
fadli a.a