Minggu, 07 November 2010

mendung di sore hari

tertunduk di samping pintu menhadap utara
memandangi tumpukan besi dan beton yang beradu sedu
merasakan tiap hembusan angin mendung
meratapi tiap bait puisi yang ku gores

sampah berserakan bersama kotoran terbang
terjatuh dan tertimbun di gundukan tanah
disini aku sendiri menanti sore kelabu
memburai untaian kata pilu

mata hati tlah sakit tak terobati
terbakar api takdir
pitam, kelam, menyedihkan
dan senyum terkembang penuh kepalsuan.

klise, kata yang kurajut seperti angin berhembus
mengulang kata terikat waktu
aku disini tetap terus begini
sampai sang surya terhimpit di peraduan

oktober, mendung di sore hari
fadli a.a

24 Oktober 2010 jam 13:56

Tidak ada komentar:

Posting Komentar