tertunduk di samping pintu menhadap utara
memandangi tumpukan besi dan beton yang beradu sedu
merasakan tiap hembusan angin mendung
meratapi tiap bait puisi yang ku gores
sampah berserakan bersama kotoran terbang
terjatuh dan tertimbun di gundukan tanah
disini aku sendiri menanti sore kelabu
memburai untaian kata pilu
mata hati tlah sakit tak terobati
terbakar api takdir
pitam, kelam, menyedihkan
dan senyum terkembang penuh kepalsuan.
klise, kata yang kurajut seperti angin berhembus
mengulang kata terikat waktu
aku disini tetap terus begini
sampai sang surya terhimpit di peraduan
oktober, mendung di sore hari
fadli a.a
24 Oktober 2010 jam 13:56
memainkan kata-kata tanpa makna..
Minggu, 07 November 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
versi mobile
( jangan lupa di save di bookmark hp anda :D )
Mengenai Saya
kawan-kawan
Arsip Blog
Diberdayakan oleh Blogger.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar